TataCara Penggunaan Pengeras Suara Masjid Waktu Salat a. Subuh sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau shalawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; dan pelaksanaan salat Subuh, dzikir, doa, dan kuliah Subuh menggunakan pengeras suara dalam. b. Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya BerandaSetting Sound System Sound System Masjid dan Cara Instalasi Cara Setup Sound System Masjid Rata-rata sound system yang ada di masjid menggunakan speaker corong di bagian menara dan indoor ruangan dengan produk yang telah ternama. Saya sering melakukan instalasi sound system masjid di tempat saya tinggal. Cara Instalasi Speaker dan Sound System TOA untuk Masjid Masjid pasti memerlukan komponen peralatan sound system. Sound system masjid rata-rata memakai produk sound system TOA, indoor maupun di bagian outdoor. Pada bagian indoor masjid biasanya dipasang box speaker permanen berupa Column Speaker yang diposisikan pada dinding ruang masjid. Di sini saya ingin berbagi pengetahuan kepada anda tentang Sound System Masjid dan cara instalasinya yang mana telah saya praktekkan melalui halaman situs ini. Pengurus masjid kadang meminta saya untuk merombak ulang sistem sound mereka dengan instalasi dan mungkin penambahan peralatan baru. Mereka menyuruh untuk mengadakan pembelian Paket peralatan sound system untuk masjid dan sekaligus melakukan instalasi. Pembelian ini tentu bersama dengan bendahara masjid agar mudah dalam mengkoordinasikan keuangannya. Posisi speaker pada bagian luar menggunakan PA Horn Speaker system yang dipasang permanen di tiang menara atau kubah masjid. Pada bagian dalam ruangan bisa menggunakan sistim Ceiling Speaker gantung yang menempel di plafon. Ketersediaan Peralatan Sound System Apabila kita melakukan rombak ulang pada komponen sound system yang terdapat di masjid, tentu lebih memudahkan bagi kita dalam pemilihan paket peralatan sound masjid dalam mendapati suara yang lebih bermutu, namun sedikit mengeluarkan tenaga dalam penginstalasian kabel-kabel dan peletakan komponen spekaer ke dinding dan menara masjid/ kubah. Ada juga pengadaan sound system masjid ini hanya bersifat menambah atau merubah komponen lainnya dalam bentuk kuantitas barang. Misalnya penambahan speaker untuk indoor dan juga menambah jumlah corong masjid di bagian menara. Saya biasanya memberikan arahan agar sound system yang ada di masjid tetap terpakai tidak mubazir dan hanya menambah fasilitas lain sebagai pendukung sound utama yang telah ada. Kita sering melihat bahwa di dalam perangkat sound system masjid jarang menggunakan Mixer audio dan equalizer. Kadang kita perlu juga menambah peralatan compressor limiter guna melindungi speaker dari overload sinyal suara. namun semua tergantung ada atau tidaknya anggaran masjid untuk rehab sound system. kalau dana yang ada sanagt besar dan memang menjadiprioritas, mungkin ada baiknya adalah merombak seluruh sistim yang ada menjadi baru. Speaker dan Tata Letak Pembahasan in tentang tata letak penempatan box speaker. Kita bagi dalam dua pemposisian Speaker, yaitu; Penempatan speaker Indoor Penempatan speaker Outdoor corong speaker Gambar Indoor Speaker Masjid Penempatan box speaker di posisi indoor lebih rumit daripada menseting untuk outdoor karena ini berhubungan dengan kepekaan Microphone dan terjadinnya umpan balik feedback. Penempatan speaker indoor misalnya colomn speaker yang paling vital adalah pada posisi bagian terdepan dari posisi mimbar shaf pertama dan kedua atau di belakang imam. Sebagian orang menempatkan posisi speaker ini di sudut dinding kiri dan kanan bagian depan shaf pertama. Penempatan ini tak jadi masalah bila jarak antara mimbar dan speaker kri dan kanan cukup jauh karena ukuran lebar masjid yang cukup luas. Bila lebar masjid berjarak tiga atau empat meter kiri dan tiga meter kanan, maka arah pantul speaker dan microphone akan mendapat respon yang cepat untuk terjadi feedback. Kondisi ini membuat kita tak bisa memaksimalkan bunyi microphone di mimbar atau mic Imam dalam jangkauan mic dan mulut dengan jarak dekat. Baca juga rubrik dari pertanyaan dari pembaca tentang Cara Mengeluarkan Suara HP/ Laptop ke Speaker System TV Urutan Jalur Pemasangan Sound System Apa anda ingin melihat tentang Cara Set Audio System yang lainnya? Terimakasih atas kunjungan anda pada halaman situs teknik dasar sound system, semoga menambah wawasan kita semua tentang peralatan sound system... Sampai jumpa pada pembahasan lainnya yang lebih menarik. Salam, penulis. Speakerini harus menggunakan Amplifier TOA dengan daya yang sedikit lebih besar. Ampli TOA ini tidak memiliki tombol pengaturan bass trebel dan bisa anda hubungkan dengan mixer audio. Selain menggunakan speaker column, kita juga bisa memakai speaker ceiling TOA pada ruangan masjid yang dalam instalasinya dipasang pada atap.
Instalasi atau pemasangan TOA Sound System untuk Masjid / Musholla Pernahkah ketika khutbah jumat berlangsung pada suatu Masjid tetapi tidak jelas apa yang disampaikan oleh khotib? Suara bergema, dari luar kedengaran keras tetapi artikulasi dari khotib tidak terbaca dengan baik, atau pernahkan kita mendengarkan suara azdan di Masjid yang cempreng atau krepek-krepek’ dalam istilah jawa adalah mendhem’, atau pernah juga kah kita mendengar suara pengumuman dari pengurus Mesjid yang menyatakan bahwa ada warga yang meninggal dunia, tetapi tidak jelas siapa nama orang yang meninggal tersebut dikarenakan suara speaker-nya memantul tidak karuan karena penggunaan echo yang berlebihan? Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kualitas sound system yang terpasang dalam sebuah Masjid. 1. Design awal Apabila kita ingin memasang sound system di masjid, langkah pertama yang wajib kita lakukan adalah melakukan design awal berdasarkan kondisi nyata di lapangan. Misalkan lebar dari masjid, model atap/platform, type dinding dan lantai. 2. Pemilihan equipment/peralatan Setelah kita mengetahui kubutuhan nyata di lapangan, langkah selanjutnya adalah menyediakan peralatan yang sesuai. Untuk luas masjid 15m x 15m, tidak mungkin kita memasang speaker dalam hanya sejumlah 2 buah, melainkan minimal 4 buah speaker dalam. Atau, kita akan memasang 4 buah TOA horn speaker 25Watt di atap masjid, maka yang kita perlukan adalah sebuah amplifier yang berdaya minimal 4 x 25 watt = 100 watt. Boleh saja kita mempergunakan amplifier rakitan, tetapi yang harus diperhatikan adalah impedansi output dari amplifier rakitan tersebut yang biasanya 8 ohm, harus matching dengan impedansi speaker horn “corong” yang terpasang dan harus diperhatikan pula apabila speaker lebih dari satu karena impedansinya juga akan menjadi lebih kecil sesuai rumus yang berlaku. Akan lebih rumit lagi apabila kita hanya mempunyai sebuah amplifier rakitan dan harus mensupply speaker horn “corong” dan juga speaker dalam “Wall Speaker”, karena daya yang diperlukan harus lebih besar dan faktor impedansi dari susunan speaker horn serta speaker dalam yang dipasang secara paralel. Untuk menangani kondisi jumlah speaker yang banyak lebih baik memilih jenis speaker yang mempunyai impedansi tinggi High Impedance menggunakan Matching Trafo, bukan speaker-speaker yang biasa kita gunakan untuk home audio yang rata-rata mempunyai impedansi 8 ohm, untuk lebih aman lagi sebaiknya menggunakan 1 merk saja dari equipment inti yang akan kita pasang. Karena antar satu equipment dengan yang lainnya sudah didesain untuk bisa matching/sesuai. Salah satu pilihannya kita dapat menggunakan merk TOA. Bukan bermaksud mengesampigkan produk selain TOA, tetapi berdasarkan pengalaman ketika amplifier rakitan dipasangkan dengan speaker horn “corong” maupun speaker dalam “wall Speaker” dengan jumlah banyak, maka hasil yang didapat sangat jauh dari memuaskan. 3. Pemasangan dan setting equipment Kita sudah mempunyai equipment yang bagus, tetapi apabila dalam pemasangannya tidak mengikuti petunjuk teknis yang ada, maka hasil yang didapat akan tidak memuaskan bahkan bisa menjadikan equipment tersebut rusak. Sebagai contoh kasus pada pemasangan amplifier merk TOA yang akan di pasangkan dengan speaker horn “corong”. Seperti yang kita ketahui bahwa, amplifier TOA menyediakan output pada impedansi rendah 4 ohm dan impedansi tinggi 830hm 100V dan untuk speaker horn “corong” TOA terdiri dari 2 type yaitu a. Low Impedansi Speaker Horn “corong” TOA Low Impedansi typenya adalah ZH-5025B 25W dan ZH-652 50W, tipe ini TANPA menggunakan MT Matching Trafo. Impedansi nya 16 ohm. Pada type ini, untuk koneksi ke amplifier TOA disambungkan pada COM - dan 4 ohm +. b. High Impedansi Untuk speaker Horn “corong” TOA High Impedansi typenya adalah ZH-5025BM 25w DAN ZH-652MD 50W, tipe ini sudah menggunakan MT Matching Trafo. Impedansi untuk tipe ZH-5025BM 400 ohm dan ZH-652MD 500 ohm. Pada type ini, untuk koneksi ke amplifier TOA disambungkan pada COM - dan 100V +. Apabila speaker horn “corong” yang dipasang lebih dari 1 buah, maka speaker horn tersebut dihubungkan secara paralel. Tentu saja jumlahnya harus disesuaikan dengan power amplifier yang dimiliki. Untuk Amplifier TOA 120Watt hanya cukup untuk men-supply 4 buah horn speaker 25W dan cukup untuk men-supply 2 buah horn speaker 50W. Untuk Amplifier TOA 240Watt hanya cukup untuk men-supply 8 buah horn speaker 25W dan hanya cukup untuk men supply 4 buah horn speaker 50W. Yang perlu digaris bawahi dan diPERHATIKAN adalah TIDAK BOLEH DALAM SATU AMPLIFIER TOA MENYAMBUNGKAN OUTPUT AMPLIFIERNYA SECARA BERSAMAAN, sudah ada peringatannya bahwa “DO NOT USE THESE 4, 70V AND 100V TERMINALS AT THE SAME TIME”. Contoh kasusnya adalah; Apabila COM – 100V dikoneksikan untuk speaker horn, kemudian COM – 4 untuk speaker dalam. Mungkin tujuannya baik, yaitu menghemat equipment dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, tetapi tindakan itu adalah salah besar yang akan mengakibatkan amplifier menjadi terbakar/rusak. 4. Tata letak/penempatan speaker Yang terkadang salah kaprah di antara kita adalah, memasang speaker tepat di pojok-pojok ruangan. Akibat dari penempatan yang demikian adalah pada posisi tepat di depan mimbar suara justru menjadi lemah dan pada posisi yang lain akan menimbulkan gema sehingga artikulasi dari suara khotib tidak dapat terbaca dengan jelas. Untuk konfigurasinya adalah sbb; - Posisi 2 buah speaker depan adalah kira-kira 3 meter ke kiri dan kekanan dari posisi imam/khotib sedangkan untuk posisi 2 buah speaker samping kanan/kiri posisi separuh dari jarak depan ke belakang. Apabila ruangan lebih dari 15 x 15 meter, maka perlu ditambahkan jumlah speakernya samping kanan/kiri, dengan penempatannya pada jarak minimal 4-5 meter antar setiap speakernya. Disamping itu perlu ditambahkan pula ceiling speaker speaker Plafon yang tergantung platform untuk mengisi kekosongan suara di tengah. - Sedangkan untuk penempatan speaker horn, yang diperhatikan adalah arah dari “corong”-nya, jangan terlalu mengarahkan “corong”nya ke atas, tetapi sedikit diturunkan sudutnya kearah bawah dengan asumsi penempatan di atas masjid. Selain itu, perhatikan arah depan dari “corong”-nya, jangan sampai speaker horn ini berhadapan dengan tembok atau penghalang karena akan mengurangi jarak jangkauannya. 5. Penambahan equipment yang tidak perlu Tentu anda pernah mendengar suara azdan dari sebuah masjid yang memantul-mantul tidak karuan akibat terlalu banyak echo, dengan penggunaan echo mungkin kelihatannya akan lebih keren tetapi ketika penggunaannya sudah berlebihan maka pada kenyataannya suara yang dihasilkan justru tidak jelas sama sekali. Kesimpulannya, untuk keperluan sound system informasi public addres system agar informasi yang disampaikan lebih jelas terdengar sebaiknya tidak perlu memasang tambahan alat echo dikarenakan suara yang dihasilkan belum tentu jelas dan enak didengar. Bukankah suara azdan dan pengumuman dari Masjid tujuannya untuk dapat didengar dengan baik oleh jamaah?? 6. Operator Setelah semua equipment terpasang dengan baik dan benar, hal yang perlu diperhatikan adalah operator yang sehari-hari mempergunakannya. Karena tidak semua orang mempunyai pengalaman yang cukup dalam mengoperasikan amplifier, maka langkah yang bijaksana adalah menaruh semua amplifier, mixer ke dalam box yang terkunci sehingga orang yg akan mempergunakan tinggal tekan tombol ON/OFF saja. Demikian sekilas artikel mengenai Instalasi atau pemasangan TOA Sound System untuk Masjid / Musholla, semoga bermanfaat. Untuk perencanaan sound system masjid yang komplek/rumit agar suara optimal sebaiknya dikonsultasikan dan dapat menyerahkan pemasangannya pada ahlinya karena perlu perencanaan dan pengukuran akustik dengan peralatan dan pengalaman teknisi di bidang sound system/akustik. Informasi lebih lanjut hubungi kami di Telp. 021 7782 2296, Ph. 0821 1007 4404 Kunjungi juga kami di Kami hadir untuk membantu, merencanakan sound system sesuai kebutuhan anda, semoga menjadi mitra kepercayaan anda. Salam Admin Rumah Desain Speaker Jl Pakarena III RT 07 RW 11 No. 217 Mekarjaya Sukmajaya Depok Jawa Barat 16411, Indonesia TokoTOADepok TOASoundSystem
TUJUANPELATIHAN Berdasarkan banyaknya masalah yang terjadi terhadap sound system dimasjid, maka dapat dirumuskan tujuan pelatihan sebagai berikut: Meningkatkan pengetahuan dan SDM terhadap permasalahan sound system pada masjid Mengetahui macam - macam jenis speaker dan amplifier yang digunakan di masjid Mengetahui tata cara pemasangan serta
BerandaSetting Sound System Cara Setting Sound System Masjid yang Bagus Bag. 1 Cara setting sound system masjid yang benar - Di zaman modern saat ini sebagian masjid-masjid besar telah menggunakan perangkat sound system yang cukup lengkap yakni dengan memakai mixer audio dan power amplifier bahkan ditambah dengan pemakaian speaker aktif. Ada banyak cara untuk mendesain sound system masjid yang terinstalasi dengan rapi dan benar serta bersuara enak didengar. Kondisi ini tentu membutuhkan dana yang besar juga bila ingin mendapatkan suara yang bagus. Bila dana mencukupi, mungkin pengurus masjid akan melengkapi peralatan sound system masjid yang baru yang lebih bagus dan modern tanpa membiarkan atau meningalkan peralatan sound yang lama, jadi peralatan lama masih kita fungsikan. Dalam hal ini kita akan melakukan modifikasi antara paket sound yang baru dengan speaker system yang lama. Sayang bila speaker dan ampli lama tak dipakai. Hal yang paling dibutuhkan dalam sebuah sound system masjid adalah terdiri dari Speaker corong Horn, satu unit Amplifier dan satu atau dua buah Mic, ini yang paling dasar dan sudah lazim kita gunakan semenjak dahulu. Sound system itu terdiri dari 3 aspek penting yaknii komponen sumber suara pengolah input suara penguat sinyal suara plus High End, yakni penghantar suara ke telinga kita, dalam hal ini speaker system Bila kita tinjau dari segi peralatannya, terdiri dari mic sebagai sumber suara, Pre amp dan Tone control termasuk mixing audio sebagai pengolah suara, dan Amplifier plus Loudspeaker sebagai penguat suara. Sementara itu sebuah Amplifier TOA untuk masjid sudah memiliki aspek ke dua dan ke tiga, yakni pengolah input suara dan penguat suara amplifying yang nantinya menuju ke speaker. Perencanaan dan Penataan Sound System untuk Masjid yang Bagus Dalam rubrik kali ini penulis yang juga berpropesi sebagai Sound-man akan membahas tentang perencanaan dalam penataan, penginstalasian dan memodifikasi sound system masjid dengan menggunakan Mixer Audio dan Power Amplifer modern serta bagaimana setting alur audio ke setiap posisi loudspeaker yang ada di masjid. Lalu bagaimana mengatur jalur pengkabelan menuju ke masing-masing loudspeaker. Penginstalasian kabel dan pemasangan speaker inilah yang paling rumit dan perlu tenaga ekstra untuk menyusun dan menatanya karena harus menaiki menara, atap masjid dan plafon. Sementara itu bagaimana supaya terlihat rapi dan agak tersembunyi. Jarak kabel juga harus kita perhitungkan berapa panjang yang akan kita butuhkan ke tiap speaker dan harus menggunakan kabel apa. Pada masjid raya yang besar dan terkenal seperti di Jakarta, Bandung dan lainnya, kadang telah menggunakan speaker aktif yang ditempatkan pada dua sisi dinding masjid. Namun penggunaan speaker aktif untuk indoor masjid ini membutuhkan biaya yang besar dibandingkan menggunakan speaker pasif. Perkiraan harga per unit bila menggunakan speaker aktif ini berkisar 5 jutaan per buah terus dikalikan dengan berapa jumlah speaker tersebut akan kita pasang nanti. Beda bila kita menggunakan speaker coulum TOA yang baru dengan harga per unit dibawah sejuta ratusan ribu per unit. Ada baiknya anda mensurvei kondisi masjid besar tersebut untuk melihat berapa banyak jumlah dan variasi model speaker system yang digunakannya secara permanen. Saya rasa suara speaker system di dalam ruangan masjid tak perlu bersuara besar dan kencang, malahan akan membuat kuping terasa terganggu. Jadi yang penting adalah suara terdengar detil, empuk dan rata di setaip sudut dengar para jemaah. Sound system yang bagus itu tak perlu mahal sekali, yang penting butir-butir suara dari iman, khotib dan penceramah akan terdengar jelas dan bersuara syahdu. Suara syahdu dan khidmat tak perlu dengan level yang kencang. Sound System Masjid Istiqlal Jakarta Saya pernah mendengar kabar bahwa masjid Istiqlal di Jakarta telah dilakukan renovasi fisik gedung dan termasuk juga renovasi sound system masjid. Khusus untuk sound system saja mungkin hasil renovasi tersebut menggantikan dengan peralatan yang baru dengan nilai harga ratusan juta hingga 1 M dengan fasilitas yang canggih karena menyesuaikan luasnya gedung masjid dan historia yang menjadi icon masjid ternama di Indonesia. Bagaimana Mengatur Sound System Masjid Mungkin masjid anda akan direnovasi ulang atau dibangun ulang agar lebih besar dan dapat menampung jemaah lebih banyak. Maka perencanaan perlu dilakukan oleh pengurus masjid untuk penataan sound system yang benar agar suara terdengar rata di sekitar lingkungan masjid. Perencanaan dalam penataan ulang ini perlu kita lakukan untuk mengkalkulasi seluruh jumlah speaker dan Amplifier yang akan kita pakai nanti. Pengurus masjid mungkin lebih tahu mana speaker dan amplifier yang masih layak dipakai agar nanti kita bisa melakukan penggabungan dengan peralatan sound yang baru. hal ini untuk mengurangi besarnya biaya. Cara Memasang Speaker TOA yang Benar Nampaknya sound system masjid identik dengan TOA. Kadang mereka menyebut speaker corong yang menggantung di menara dan kubah adalah dengan sebutan TOA. Padahal speaker yang menggantung tersebut adalah type speaker Horn atau boleh disebut speaker corong. Hampir seluruh masjid di Indonesia pasti menggunakan atau memakai sound system TOA sebagai sarana untuk menguatkan suara adzan, apakah itu dalam bentuk ampli, speaker dan juga mic. Hal ini karena speaker corong TOA yang sering disebut oleh masarakat kita, jadi boleh dibilang bahwa TOA merupakan sound system masjid yang bagus saat ini. Sementara untuk perangkat speaker, TOA pun telah merombak desain speaker coulum yang lama dengan model yang baru dan bersuara lebih ngebass. Mereka juga mendesain speaker Ceiling yang dipasang pada atap plafon ruangan. Jika gedung masjid anda besar dan dua tingkat, maka boleh mendesin speaker system tersebut dengan speaker Ceiling dan penempatan speaker system pun tergantung keperluan, apakah akan menggunakan lebih dari satu unit speaker corong Horn yang akan dipasang pada menara atau kubah masjid. Proses pemasangan dan penataan speaker masjid terbagi dalam beberapa bagian, yakni Speaker system untuk posisi ruangan masjid indoor Speaker system posisi outdoor terbuka diatas kubah atau menara penempatan speaker untuk luar ruangan atau teras masjid. Banyaknya jumlah speaker yang akan kita pasang tergantung kondisi luas atau kapasitas masjid. speaker dalam ruangan masjid. Proses pemasangan speaker TOA yang benar dalam ketiga posisi diatas Outdoor, Indoor dan teras ini akan kami bahas tersendiri di halaman lain, karena terlalu panjang bula harus diuraikan disini. Mixer Audio untuk Masjid [Mengatur Distribusi Input dan Output Sinyal Audio] Hampir seluruh masjid di beberapa daerah telah merombak sound system mereka dengan penambahan Mixer Audio. Kenapa harus menggunakan mixer audio pada sound system masjid? Saat ini kita membutuhkan banyak microphone pada audio masjid, diantaranya untuk adzan, mic jepit untuk imam, mic khotib di mimbar dan mungkin penambahan mic wireless yang total keseluruhannya mungkin lebih dari 5 unit. Jadi alat untuk menggabungkan dan mencampur suara dari mic tersebut harus dilakukan oleh mixer audio. Selain itu penggunaan mixer audio sangat membantu dalam distribusi sinyal ke masing-masing power ampli dan akhirnya menuju speaker. Mungkin saja masjid besar di Indonesia sudah menggunakan Mixer Audio Digital yang kian canggih. Penggunaan Mixer Digital ini memang dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman dalam bidang operator sound system. Mixing console untuk masjid ada baiknya menggunakan mixer Analog saja, karena harganya lebih terjangkau dan pengoperasiaan cukup mudah. Ada baiknya siapkan mixer audio dengan jumlah channel diatas 4 channel serta harus dilengkapi dengan AUX lebih dari satu. Boleh memilih mixer audio yang sudah terdapat sound effek internal. Bahasan tentang cara menata, mengatur dan menginstalasi mixer untuk masjid ini akan saya lanjutkan pada ulasan halaman berikutnya. Ulasan tentang mixer sound system untuk masjid. Nampak pada gambar diatas terlihat perangkat sound system masjid telah menggunakan mixer audio yang digabungkan dengan banyak power amplifier termasuk amplifier TOA. Kita juga bisa menambahkan dengan peralatan lain misalnya Equalizer, Loudspeaker Management, Compressor Limitter dan lainnya. Untuk mengaktifkan seluruh sound system saat memasng colokan listrik maka bisa ditambahkan Squencer Distribution agar tidak menimbulkan suara jeleduq di speaker saat sound system dihidupkan. Baca juga setting mic untuk video conference memakai mixer audioRubrik Tambahan Untuk lebih rinci silakan lihat kelanjutannya pada ulasan berikut ini atau silakan buka halaman selanjutnya. Ulasan tentang cara menggabungkan Ampli TOA dengan Mixer Audio Masjid Ulasan tentang cara setting amplifier TOA ZA-2240 Terlalu panjang bila akan saya urai pada halaman ini, coba anda lihat ulasan diatas untuk lebih setting jack insert mixer audio silakan lihat bagiamana cara menyambungnya. Salam buat temen Sound-man seluruh Indonesia, salam kompak selalu. Semoga bermanfaat. Terimakasih atas kunjungan anda.
Pemasanganspeaker dalam masjid dimaksudkan untuk memastikan suara imam atau khatib atau informasi yang ditujukan untuk jamaah dapat terdengar dengan jelas dan merata. Simulasi dilaksanakan sebagaimana dijelaskan pada BAB III, yaitu dengan melakukan beberapa variasi simulasi. Setiap hasil simulasi dijelaskan berikut ini. 1.
CaraPasang Amplifier Toa Di Masjid. Untuk kondisi ini, tampaknya tidak banyak masalah yang akan anda hadapi. Tips Memilih Audio Mixer Masjid yang Terbaik,
q0gH.
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/523
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/940
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/123
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/556
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/851
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/168
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/764
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/819
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/268
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/741
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/402
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/939
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/868
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/860
  • 6c6cud5l2s.pages.dev/331
  • cara pasang speaker dalam masjid